Selasa/24/11/2009/23:23

Author : Pendoa TersembunyiTidak ada komentar



Begitu banyaknya
tikungan jalan menuju dirimu
selalu saja ada
tanjakan juga turunan curam
berliku-liku
hingga ,
ku tak tahu lagi mesti dimana
arah yang harus ku tuju
menujumu
tersesatku membawa langkah
kaki terbebani
suramnya rindu yang tak
kunjung kau sudahi

Entahlah
hilang , aku hilang
lelah , aku lelah
terus terbebani menujumu
tersayat habis sudah , airmata

Kemana lagi arah mesti ku tuju
begitu banyaknya tikungan
jalan menujumu
selalu saja ada
pemberhentian yang
memaksaku berhenti
berat langkah , ikuti mengajak
lelahnya hati
yang ingin menyerah , tapi ku
butuh kau
yang ingin terus mencari , tapi
amat teramat jiwa lelah

Masih saja , sajak-sajak tak
berhenti terus bernyanyi di atas
kertas
ciptakan irama bersama sang
hamparan biru tanpa awan
suguhkan sang surya
menghapus embun meratapi
hadirnya kabut melukis pelangi
di akhir sajak
menduakan perasaan
sebenarnya yang masih saja
terus mencari arah menujumu

Entahlah
mati , mati aku
usai , usai aku
terus terbebani menujumu
tersayat habis sudah , airmata

Kemana lagi arah mesti ku tuju
begitu banyaknya tikungan
menjurang menujumu
selalu saja ada
pemberhentian yang
memaksaku berhenti
lelah melangkahkan kaki , ikuti
tak menentu kosong jiwa
membawa diri
yang ingin menyerah , tapi ku
butuh kau
yang ingin terus mencari , tapi
amat teramat jiwa lelah .
Posted On : Minggu, 25 November 2012Time : Minggu, November 25, 2012
SHARE TO :
| | Powered By : Blogger | CopyRigt By : EryBoy1304 | |