Author : Pendoa TersembunyiTidak ada komentar
adalah aku yang lebih dulu menimang kebosanan.
Kala soca yang kulantun tak pernah sampai pada pintu telingamu.
Kala tatap netra hanya sampai di tebing rambutmu.
Hanya hirau yang kau tawarkan sebagai perjamuan mimpiku.
Kau paksa aku merajut aza dan cinta, yang kaupun telah mengetahui bahwa semua itu telah hancur terkoyak,terhempas badai.dan aku yakin kau sadar,bahwa aku tak akan pernah sanggup bila aku sendiri yang merajutnya.
Masih jelas terlihat,senyum pelangi yang pernah kau lukis di langit jiwaku.pun telah kau beri dengan warna jingga yang sengaja kau curi dari senja.sebagai pertautan hati kita dengan purnama sebagai saksinya.
oleh Dermaga Hati pada 28 April 2011 pukul 16:32
Posted On : Rabu, 05 Desember 2012Time : Rabu, Desember 05, 2012